Wasiat Asma Binti Kharijah istri Auf Asy- Syaibani kepada putrinya sebelum pernikahannya, niscaya Anda akan mendapatkan perkataan yang lengkap tentang dasar-dasar hubungan suami istri dan adab-adab yang mesti dilazimi oleh setiap wanita terhadap suaminya.
Asma’ berkata kepada putrinya, “Wahai putriku! Jika wasiat disampaikan karena suatu keistimewaan atau keturunan maka aku tak akan memberikan wasiat ini kepadamu. Akan tetapi wasiat merupakan pengingat bagi orang yang mulia dan bekal bagi orang yang berakal. Wahai putriku ! jika seorang perempuan merasa cukup terhadap suaminya lantaran kekayaan kedua orangtuanya dan hajat kedua orangtuanya kepadanya, maka aku adalah orang yang paling merasa cukup dari semua itu. Akan tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki diciptakan untuk perempuan.
Wahai putriku, tak lama lagi kau akan keluar meninggalkan ayunan tempat kau ditimang dulu, dan berpindah ke atas ranjang yang belum pernah kau lihat sebelumnya. Kau akan hidup bersama seorang kawan yang belum pernah kau kenal sebelumnya.
Oleh karena itu, jadilah bumi tempat ia berpijak, maka ia akan menjadi langit yang menaungimu. Jadilah dirimu tempat sandaran baginya, maka ia akan menjadi tiang yang meneguhkanmu. Jadilah pelayan baginya, ia akan menjadi abdi bagimu, dan jagalah sepuluh perkara yang menjadi haknya, niscaya ia akan menjadi simpanan bagimu.
Wahai Putriku, engkau akan berpisah dengan ibu yang telah melahirkanmu. Engkau akan meninggalkan kehidupan tempat engkau tumbuh, engkau memasuki tempat yang tidak kau ketahui sebelumnya dan teman yang belum engkau kenali seutuhnya. Maka jadilah miliknya, dan berhati-hatilah dari pemiliknya. Jadilah engkau ibu baginya, niscaya ia akan menghamba dan membalasmu.
Putriku, jagalah dihadapannya sepuluh nasihat ini, semoga menjadi simpanan dan pengingat untukmu :
* Pertama dan kedua: Bertemanlah dengannya dengan perasaan menerima, dan bergaulah dengan patuh dan taat kepadanya.
* Ketiga dan keempat: Jagalah pandangan mata dan penciuman hidungnya. Usahakan jangan sampai matanya melihatmu berbuat kejelekan, dan hidungnya jangan pernah mencium dari tubuhmu kecuali wewangian.
* Kelima dan keenam: Perhatikanlah waktu makan dan ketenangan diwaktu tidurnya. Karena rasa lapar membangkitkan emosi, dan tidur yang terganggu membuat marah.
* Ketujuh dan kedelapan: Jagalah hartanya, peliharalah keluarga dan kerabatnya. Karena menjaga harga merupakan cara bersahabat yang baik, sementara menjaga keluarga dan kerabat merupakan sifat yang agung dan mulia.
* Kesembilan dan kesepuluh: Jangan bocorkan rahasianya, dan jangan dustai perintahnya. Karena jika kau bocorkan rahasianya, kau tidak akan aman dari kemarahannya, dan jika kau dustai perintahnya akan mengobarkan emosinya. Janganlah bersikap senang dihadapannya, sementara ia sedang bersedih. Dan jangan pula bersedih sementara ia sedang bergembira. Karena sikap yang pertama merupakan kurangnya akhlak, dan sikap kedua mengingatkannya kepada kesedihan.