Robbanaa hablanaa min azwajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a’yun waj alnaa lil muttaqiina imaamaa

Jumat, 25 Februari 2011

ALLAH MEMANGGIL KITA TIGA KALI

Assalammu'alaikum....

Saling mengingatkan...itulah yang akan terus kita lakukan,karena manusia adalah tempatnya alpa dan khilaf. Semoga Saudaraku semua tidak pernah bosan bila dikirimi catatan yang isinya terus menerus mengingatkan hal-hal yg sering kita ketahui, kita lihat, baca dan dengar.............
Berharap semoga dengan saling ingat mengingatkan ini, Iman kita terus bertambah tiap waktu.... InsyaALLAH..... Amin

Renungkanlah.....

Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju Mekah.... aku bertanya pada Ibu. Ibu adalah pemilik Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di bulan July 2007 yang lalu.
'Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....? ( Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah). Dan Ibu,memberikan Tausyiahnya. Kebetulan umrahku dimulai di Madinah selama 4 hari, baru ke Makah. Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah. Ibu berkata..." Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup"..
Keningku berkerut.... ...."Sedikit sekali Allah memanggil kita..?" Ibu tersenyum. "Iya... tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?"Saya menggelengkan kepala.

"PANGGILAN PERTAMA ADALAH ADZAN" ujar Ibu.

Itu adalah panggilan Allah yang pertama sebanyak 5 kali dalam sehari. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak "cepat marah" akan sikap kita yang terkadang terlambat untuk menjawab panggilanNYA, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas.
Allah tidak marah seketika... Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Adzan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti.Saya terpekur.... . .mata saya berkaca-kaca.
Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan berbagai alasan yang lain. Masya Allah.......

Terlintas seketika...Apa yang akan kita lakukan ketika ada seorang yang kita segani menelpon kita ? Respon apakah yang akan kita berikan ketika tiba-tibaseorang yang kita cintai memanggil kita ? Beranikah kita tidak menghadiri sebuah undangan yang diberikan oleh Presiden Direktur kita ? Atau bagaimana perasaan kita ketika Presiden SBY mengundang kita di Istana Negara ? kita semua pasti tau jawabannya. Lalu bagaimana perasaan hati kita, respon kita, ketika yang mengundang atau yang memanggil adalah Dzat yang sangat menyayangi kita, Dzat Yang Memberi kita segala-galanya, Dzat Yang Menggerakkan persendian tulang belulang kita, Yang Mengalirkan darah kita, Yang Menghembuskan nafas kita, Yang Membuka mata dan pendengaran kita ? akankah kita berpura-pura tidak mendengar karena padatnya aktifitas kita ? akankah kita bermalas-malasan karena secara materi
kelihatannya tidak menguntungkan ???
5 kali sehari Allah Dzat yang wajib kita Cintai dan Kita Agungkan mengundang dan memangil-manggil kita untuk hadir di RumahNYA dengan ribuan Malaikat yang akan menyambut kedatangan kita dengan do’a yang tak pernah henti, Allah menunggu keluh kita, menunggu curhat kita, dan menunggu segala do’a dan permintaan kita karena di TanganNYA telah ada kekayaan,kebahagiaan, jalan keluar dan Kasih Sayang yang akan diberikan kepada kita,akankah kita biarkan sepi Rumah-Rumah Allah SWT yang telah kita bangun dengan kokoh dan megah ???
5 kali sehari ALLAH mengundang kita, dan hanya membutuhkan waktu 10 menit saja untuk kita memenuhi undanganNYA. Hanya 10 menit x 5 waktu = 50 menit saja dari 24 jam atau 1440 menit dari yang sudah ALLAH beri ke kita HambaNYA. MasyaALLAH......

Begitu banyak Hadits yang menjelaskan mengenai Sholat, antara lain :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9).

Adapun Maksud mengingat Allah dalam ayat ini adalah salat lima waktu. Maka, barang siapa disibukkan oleh harta perniagaannya, kehidupan dunianya, sawah ladangnya, dan anak-anaknya dari mengerjakan salat pada waktunya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi."

Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Amal yang pertama kali dihisab padahari kiamat dari seorang hamba adalah salatnya. Jika salatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia, sebaliknya, jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia." (HR Tirmizi dan yang lain dari Abu Hurairah. Ia berkata, "Hasan Gharib.")

"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan 'Laa
ilaaha illallah' (Tiada yang berhak diibadahi selain Allah) dan mengerjakan salat serta membayar zakat. Jika mereka telah memenuhinya, maka darah dan hartanya aku lindungi kecuali dengan haknya. Adapun hisabnya maka itu kepada Allah." (HR Bukhari dan Muslim).

Sebagian ulama berkata, "Bahwasanya orang yang meninggalkan salat dikumpulkan dengan empat orang itu karena ia telah menyibukkan diri dengan harta, kekuasaan, pangkat/jabatan, dan perniagaannya dari salat. Jika ia disibukkan dengan hartanya, ia akan dikumpulkan bersama Qarun. Jika ia disibukkan dengan kekuasaannya, ia akan dikumpulkan dengan Firaun. Jika ia disibukkan dengan pangkat/jabatan, ia akan dikumpulkan bersama Haman. Dan, jika ia disibukkan dengan perniagaannya akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf, seorang pedagang yang kafir di Mekah saat itu."

Mu'adz bin Jabal meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa meninggalkan salat wajib dengan sengaja, telah lepas darinya jaminan dari Allah
Azza wa Jalla." (HR Ahmad).

Umar bin Khattab berkata, "Sesungguhnya tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan salat."Umar bin Khattab meriwayatkan, telah datang seseorang kepada Rasulullah saw. dan bertanya, "Wahai Rasulullah, amal dalam Islam apakah yang paling dicintai oleh Allah Taala?" Beliau menjawab, "Salat pada waktunya. Barang siapa meninggalkannya, sungguh ia tidak lagi memiliki agama lagi, dan salat itu tiangnya agama."

“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ (dalam keadaan berjamaah).” (Al Baqoroh: 43).Rosululloh telah bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku yang ada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan sholat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti sholat jama’ah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Bukhori)

Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW didatangi oleh seorang laki-laki yang buta dan berkata, “Ya Rasulullah, tidak ada orang yang menuntunku ke masjid. Rasulullah SAW berkata untuk memberikan keringanan untuknya. Ketika sudah berlalu, Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam memanggilnya dan bertanya, "Apakah kamu dengar adzan shalat?". "Ya", jawabnya. "Datangilah", kata Rasulullah. (HR Muslim 1/452)

Sahabat besar Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu berkata tentang orang-orang yang tidak hadir dalam sholat jama’ah: “Telah kami saksikan (pada zaman kami), bahwa tidak ada orang yang meninggalkan sholat berjama’ah kecuali orang munafik yang telah diketahui kemunafikannya atau orang yang sakit”.




"'PANGGILAN YANG KEDUA ADALAH UMROH/HAJI" ujar Ibu

Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya "bergiliran" . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.Jalannya pun bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul.

Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.
Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali, karena Allah memerintahkan kita melaksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.
Mata saya semakin berkaca-kaca. .........Subhanallah..... .Alhamdulillah saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan................



Lantas apa panggilan yang ketiga...?

"PANGGILAN YANG KETIGA ADALAH MAUT/KEMATIAN" ujar Ibu

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu manfaatkan waktumu sebaik-baiknya.... Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Khusnul Khotimah...........Insya Allah syurga adalah balasannya.. ...'
Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada Allah....Karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya......Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat.....Aku menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........