Robbanaa hablanaa min azwajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a’yun waj alnaa lil muttaqiina imaamaa

Jumat, 25 Februari 2011

♥ USIA YANG BAROKAH ♥

"Sebaik-baik manusia adalah yang panjang usianya dan baik amalnya. Dan sejelek-jelek manusia adalah yang panjang usianya, namun jelek amalnya" (HR. Ahmad dan Tirmidzi) 

Usia yang barokah artinya usia yang semakin tua semakin sholeh dan banyak dari sisa usianya dihabiskan dijalan ALLAH.  Di setiap detiknya diisi dengan amal ibadah, mengharap Ridho-NYA semata. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya.

Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan ALLAH. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang barokah umurnya. Berbahagialah bagi orang yang mempunyai umur barokah !

Untuk mencapai kebahagiaan hidup menurut Islam, kita harus berusaha keras untuk memperbaiki diri, dan memohon kepada ALLAH Subhanahu wa Ta,ala dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa `sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanah” (“Ya ALLAH karuniakanlah aku kebahagiaan dunia“), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada ALLAH indikator2 kebahagiaan dunia, sebagaimana yang disebut oleh Ibnu Abbas ra yaitu:

-Hati yang selalu syukur
-Pasangan hidup yang sholeh
-Anak yang sholeh
-Teman-teman atau lingkungan yang sholeh
-Harta yang halal
-Semangat untuk memahami ajaran agama
-Umur yang barokah

Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.

Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanah” (“dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat ALLAH.

Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat ALLAH, kasih sayang ALLAH. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat ALLAH, kita masuk surga bukan karena amal sholeh kita, tetapi karena rahmat ALLAH. Amal sholeh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga.

Amal sholeh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan ALLAH. Nabi Salallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:

“Amal sholeh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”  Para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?” Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam menjawab: “Amal sholeh aku pun juga tidak cukup”  Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga ?” Nabi Salallahu Alaihi Wassalam kembali menjawab: “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan ALLAH  semata”.

Jadi sholat kita, puasa kita, zakat kita, haji kita, taqarrub kita kepada ALLAH sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat ALLAH. Dengan rahmat ALLAH itulah kita mendapatkan surga ALLAH.

Hari-hari yang kita jalani, hendaknya selalu kita isi dengan amal ibadah dalam rangka menggapai rahmat / kasih sayang ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala…

Wallaahu a’lam…