Q coba tuangkan sebait resah & rindu
Yang juga tentang cita-cita & impian
Melaraskan goresan pena dalam rangkaian puisi
Duhai kau yang dilukiskan tinta kerinduan...
Kau...semangat q
Kau....impian q
Kau....cita-cita q
Kau....rindu q
Kau juga resah q
Tentang semangat, cita-cita dan impian...
Kau yang hadir membawa gairah
Menceritakan tentang indah dunia
Menebarkan bunga harum tentang impian
Tentang rindu resah yang berkisah...
Kita yang terpisah jarak dan waktu
Q hanya mampu merindumu dalam jauh
Q hanya bisa menatapmu juga dalam jauh
Tanpa bisa menyapa atau pun menyentuh
Semuanya berjalan di atas keberadaan dan keindahan
lalu bergulir pada kepahitan dan juga kehilangan...
sampai akhirnya tersiksa...dan kesakitan
Kini...menunggu q setia di dermaga masa..
Dipenuhi tanya seluas samudera...
Bilakah hadir berlabuh menyata di pelupuk pandang?
Oh hati...q harap kau pun tak lelah untuk tetap menanti
Sabarkan dirimu menetapi ingin-NYA..
Duhai pelipur lara
Ar Rahman takkan pernah ingkar janji
pasti... kan ada pertemuan
jika takdir berkehendak
Bilakah hadir berlabuh menyata di pelupuk pandang?
Oh hati...q harap kau pun tak lelah untuk tetap menanti
Sabarkan dirimu menetapi ingin-NYA..
Duhai pelipur lara
Ar Rahman takkan pernah ingkar janji
pasti... kan ada pertemuan
jika takdir berkehendak
Berharap hati, kehilangan itu hanya tuk sepenggal waktu
Q hanya bisa terdiam dan menunggu saat itu
Tuk berlari ke arahmu
Memelukmu...melepas sukma rinduku
Kan q rangkai sebait doa dalam diam
semoga dirimu baik-baik saja
Dalam diam...aq menunggu...