Siapa aku untukmu....
Agar aku tak lagi membisu
Agar pecah, sepi yang mengepungku
Isi dengan tawa
dengan ketulusan
dengan warna hidup yang nyata
dengan rasa yang damai
agar aku lepas dari kebutaan kosong yang ku harap hanya sesaat
Siapa aku untukmu.....
Aku telah kehilangan semuanya
Hingga takutku membungkam mulutku
Membuatku tuli, hingga butalah hati
Bahkan sesak dada kala bernafas
Aku hanya bagian kelam yang hina
Yang tertinggal oleh sahabat
Yang dilupakan oleh kehangatan
Yang tersakiti oleh cinta
Yang merindu akan pengakuan dan rasa tulus
Siapalah aku...
Yang tak lagi pandai menelaah arti kehidupan....
Terpojok..tersudut dalam kelamnya bayang
Tanpa mau keluar dari batas tapak
Hingga dengan hitam aku pun berteman akrab
Assalamu'alaykum... Bismillah... Laa ilahaillallah , Muhammad Rasulullah... ”Yaa muqallibal qulub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika” ”Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu” Aamiin... (Hadist Riwayat at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim dishahihkan oleh adz-Dzahabi)
Robbanaa hablanaa min azwajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a’yun waj alnaa lil muttaqiina imaamaa
Minggu, 23 Januari 2011
~ MAAFKAN KEKECEWAAN ~
Sakitnya perasaan di atas kekecewaan
Tak semestinya membuat kita lupa akan logika
Sadari bahwa hidup ini tak sekedar hitam dan putih
Dan tak ada gunanya larut di dalam bayangan masa lalu yang begitu perih
...
Kebanyakan dari kita asyik dengan bayangan
Berlarut-larut dengan sesuatu yg telah menjadi kenangan
Sementara waktu akan terus berjalan
Lalu sampai kapan kita membuang energi untuk sebuah penyesalan
Lihat sejenak
Tempat kita berpijak
Masih terbuka banyak kesempatan
Untuk memulai lagi apa yang terlewatkan
Masa lalu
Biarlah berlalu
Rangkaian sang waktu
Akan membantumu melupakan masa lalu itu
Tentu jika kau barengi dengan kesungguhan hatimu
Untuk menghapus semua yang terburuk dari jejakmu
Cukuplah yang lalu menjadikan ia sbagai guru
Tak ada manusia yang kehidupannya berjalan mulus. Kadang realita hidup tak sesuai dengan keinginan ataupun impian. Terkadang, ketika kekecewaan datang menghampiri, dentumannya bisa mengguncangkan kehidupan seseorang dan seringkali menutupi atau melupakan kebahagiaan yang pernah singgah..
Tak ada manusia yang kehidupannya berjalan mulus. Kadang realita hidup tak sesuai dengan keinginan ataupun impian. Terkadang, ketika kekecewaan datang menghampiri, dentumannya bisa mengguncangkan kehidupan seseorang dan seringkali menutupi atau melupakan kebahagiaan yang pernah singgah..
Ingatlah...Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi seringkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan untuk kita...
Seringkali manusia mengeluh dengan keadaan,datang kapada Allah dengan setumpuk permintaan. Padahal tanpa diminta pun, Allah sudah memberikan semuanya melebihi dari yang kita butuhkan. Dan untuk itu semua manusia seringkali lupa berterima kasih, bahkan atas karunia yang sudah Allah berikan spanjang hari ini. Padahal Rahmat Allah begitu luas terbentang diantara rimbunan persoalan yang datang menghampiri.
Anggaplah semua persoalan yang datang kepada kita adalah suatu ujian. Dan apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Surah Al-Ankabut ayat 2-3)
Anggaplah semua persoalan yang datang kepada kita adalah suatu ujian. Dan apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Surah Al-Ankabut ayat 2-3)
Maka mulailah dari sekarang untuk kita bisa menjadi pribadi pemaaf. Memaafkan diri sendiri, memaafkan keadaan, memaafkan musuh, memaafkan sgala kesalahan, memaafkan semua kekecewaan. Karena hal terbaik yang dapat dilakukan hari ini, hari dimana kita masih diberi kesempatan untuk membuka smua pintu maaf adalah : memaafkan hal-hal yang menyakitkan yang hanya menyesakkan dada atas hari-hari kemarin dan seterusnya,agar ringanlah semua langkah. Juga melepaskan segala ketakutan akan hari esok...berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya utk hari ini karena hari esok belum tentu datang kepada kita...
Allahu'alam
~ CINTA...MILIK MEREKA YANG KUAT ~
Jika cinta tlah menyapa
Hati serasa tak berdaya
Seorang raja kan luluh menjadi hina
Jika cinta tlah datang
Kan mengusik hati yang tenang
Hidup kan jadi bimbang
Jika cinta sekedar kata
Pastilah kita kan binasa
Karna cinta adalah pengorbanan
Tak hanya sekedar ucapan
Cinta adalah milik mereka yg kuat
Qais tdk akan prnh gila,jk ia mampu mngendalikan diri.Romeo pun tdk akan meneguk racun,jika ia bisa mngendalikan diri.Smentara mengendalikan diri hny bisa dilakukan oleh mrk yg kuat, & cinta adalah milik mrk yg kuat, krn hanya orang2 yg kuatlah yg mampu mncinta.
Krn:
-mencinta berarti menghidupkan
-mencinta berarti memberi
-mencinta berarti menumbuhkan
-mencinta berarti menjaga
Hati serasa tak berdaya
Seorang raja kan luluh menjadi hina
Jika cinta tlah datang
Kan mengusik hati yang tenang
Hidup kan jadi bimbang
Jika cinta sekedar kata
Pastilah kita kan binasa
Karna cinta adalah pengorbanan
Tak hanya sekedar ucapan
Cinta adalah milik mereka yg kuat
Qais tdk akan prnh gila,jk ia mampu mngendalikan diri.Romeo pun tdk akan meneguk racun,jika ia bisa mngendalikan diri.Smentara mengendalikan diri hny bisa dilakukan oleh mrk yg kuat, & cinta adalah milik mrk yg kuat, krn hanya orang2 yg kuatlah yg mampu mncinta.
Krn:
-mencinta berarti menghidupkan
-mencinta berarti memberi
-mencinta berarti menumbuhkan
-mencinta berarti menjaga
Jumat, 21 Januari 2011
~ RINDU Q ~
Berusaha mencoba melepaskan galau
Q coba tuangkan sebait resah & rindu
Yang juga tentang cita-cita & impian
Melaraskan goresan pena dalam rangkaian puisi
Duhai kau yang dilukiskan tinta kerinduan...
Kau...semangat q
Kau....impian q
Kau....cita-cita q
Kau....rindu q
Kau juga resah q
Tentang rindu resah yang berkisah...Duhai rasa yang semakin kuat kini menghadirkan gelisah
Kita yang terpisah jarak dan waktu
Q hanya mampu merindumu dalam jauh
Q hanya bisa menatapmu juga dalam jauh
Tanpa bisa menyapa atau pun menyentuh
Semuanya berjalan di atas keberadaan dan keindahan
lalu bergulir pada kepahitan dan juga kehilangan...
sampai akhirnya tersiksa...dan kesakitan
Kini...menunggu q setia di dermaga masa..
Oh rindu...bilakah ini akan berlalu..?
Berharap hati, kehilangan itu hanya tuk sepenggal waktu
Q hanya bisa terdiam dan menunggu saat itu
Tuk berlari ke arahmu
Memelukmu...melepas sukma rinduku
Dalam diam...aq menunggu...
Q coba tuangkan sebait resah & rindu
Yang juga tentang cita-cita & impian
Melaraskan goresan pena dalam rangkaian puisi
Duhai kau yang dilukiskan tinta kerinduan...
Kau...semangat q
Kau....impian q
Kau....cita-cita q
Kau....rindu q
Kau juga resah q
Tentang semangat, cita-cita dan impian...
Kau yang hadir membawa gairah
Menceritakan tentang indah dunia
Menebarkan bunga harum tentang impian
Tentang rindu resah yang berkisah...
Kita yang terpisah jarak dan waktu
Q hanya mampu merindumu dalam jauh
Q hanya bisa menatapmu juga dalam jauh
Tanpa bisa menyapa atau pun menyentuh
Semuanya berjalan di atas keberadaan dan keindahan
lalu bergulir pada kepahitan dan juga kehilangan...
sampai akhirnya tersiksa...dan kesakitan
Kini...menunggu q setia di dermaga masa..
Dipenuhi tanya seluas samudera...
Bilakah hadir berlabuh menyata di pelupuk pandang?
Oh hati...q harap kau pun tak lelah untuk tetap menanti
Sabarkan dirimu menetapi ingin-NYA..
Duhai pelipur lara
Ar Rahman takkan pernah ingkar janji
pasti... kan ada pertemuan
jika takdir berkehendak
Bilakah hadir berlabuh menyata di pelupuk pandang?
Oh hati...q harap kau pun tak lelah untuk tetap menanti
Sabarkan dirimu menetapi ingin-NYA..
Duhai pelipur lara
Ar Rahman takkan pernah ingkar janji
pasti... kan ada pertemuan
jika takdir berkehendak
Berharap hati, kehilangan itu hanya tuk sepenggal waktu
Q hanya bisa terdiam dan menunggu saat itu
Tuk berlari ke arahmu
Memelukmu...melepas sukma rinduku
Kan q rangkai sebait doa dalam diam
semoga dirimu baik-baik saja
Dalam diam...aq menunggu...
Selasa, 18 Januari 2011
~ TRAGEDI CINTA ~
Ada sisi lain yang menarik dari pengalaman emosional para pahlawan yang berhubungan dengan perempuan. Kalau kebutuhan psikologis dan biologis terhadap perempuan begitu kuat pada para pahlawan, dapatkah kita bayangkan seandainya mereka tidak mendapatkannya?
Rumah tangga para pahlawan selalu menampilkan atau bahkan menjelaskan, banyak sisi dari kepribadian para pahlawan. Dari sanalah mereka memperoleh energi untuk bekerja dan berkarya. Tapi jika mereka tidak mendapat sumber energi itu, maka kepahlawanan mereka adalah keajaiban di atas keajaiban. Tentulah ada sumber energi lain yang dapat menutupi kekurangan itu, yang dapat menjelaskan kepahlawanan mereka.
Ibnu Qoyyim menceritakan kisah Sang Imam, Muhammad bin Daud Al-Zhahiri, pendiri mazhab Zhahiriyah.
Beberapa saat menjelang wafatnya, seorang kawan menjenguk beliau. Tapi ternyata Sang Imam justru mencurahkan isi hatinya kepada sang kawan, tentang kisah kasihnya yang tak sampai. Ternyata beliau mencintai seorang gadis tetangganya, tapi entah bagaimana, cinta suci dan luhur itu tak pernah tersambung jadi kenyataan. Maka curahan hatinya tumpah ruah dalam bait-bait puisi sebelum wafatnya.
Kisah Syyid Quthub bahkan lebih tragis. Dua kalinya ia jatuh cinta, dua kali pula ia patah hati, kata Dr. Abdul Fatah Al-Khalidi yang menulis tesis master dan disertasinya tentang Sayyid Quthub. Gadis pertama berasal dari desanya sendiri, yang kemudian menikah hanya tiga tahun setelah Sayyid Quthub pergi ke Kairo untuk belajar. Sayyid menangisi peristiwa itu.
Gadis kedua berasal dari Kairo. Untuk ukuran Mesir, gadis itu tidak termasuk cantik kata Sayyid. Tapi ada gelombang yang unik yang menyirat dari sorot matanya, katanya menjelaskan pesona sang kekasih. Tragedinya justru terjadi pada hari pertunangan. Sambil menangis gadis itu menceritakan bahwa Sayyid adalah orang kedua yang telah hadir dalam hatinya. Pengakuan itu meruntuhkan keangkuhan Sayyid, karena ia memimpikan seorang yang perawan fisiknya, perawan pula hatinya. Gadis itu hanya perawan pada fisiknya.
Sayyid Quthub tenggelam dalam penderitaan yang panjang. Akhirnya ia memutuskan hubungannya. Tapi itu membuatnya makin menderita. Ketika ia ingin rujuk, gadis itu justru menolaknya. Ada banyak puisi yang lahir dari penderitaan itu. Ia bahkan membukukan romansa itu dalam sebuah roman.
Kebesaran jiwa, yang lahir dari rasionalitas, realisme dan sangkaan baik kepada Allah, adalah keajaiban yang menciptakan keajaiban. Ketika kehidupan tidak cukup bermurah hati mewujudkan mimpi mereka, mereka manambahkan harapan kepada sumber segala harapan, Allah!
Bagitulah Sayid Quthub menyaksikan mimpinya hancur berkeping-keping, sembari berkata, Apakah kehidupan memang tidak menyediakan gadis impianku, atau perkawinan pada dasarnya tidak sesuai dengan kondisiku? setelah itu ia berlari meraih takdirnya, dipejara 15 tahun, menulis Fii Dzilalil Quran dan mati di tiang gantungan! Sendiri! Hanya sendiri!
(Tarbawi Edisi 53 th.4/Dzulhijjah 1423 H/20 Pebruari 2003-02-27.)
Penulis adalah Sekertaris Jenderal DPP PK-Sejahtera.
Ibnu Qoyyim menceritakan kisah Sang Imam, Muhammad bin Daud Al-Zhahiri, pendiri mazhab Zhahiriyah.
Beberapa saat menjelang wafatnya, seorang kawan menjenguk beliau. Tapi ternyata Sang Imam justru mencurahkan isi hatinya kepada sang kawan, tentang kisah kasihnya yang tak sampai. Ternyata beliau mencintai seorang gadis tetangganya, tapi entah bagaimana, cinta suci dan luhur itu tak pernah tersambung jadi kenyataan. Maka curahan hatinya tumpah ruah dalam bait-bait puisi sebelum wafatnya.
Kisah Syyid Quthub bahkan lebih tragis. Dua kalinya ia jatuh cinta, dua kali pula ia patah hati, kata Dr. Abdul Fatah Al-Khalidi yang menulis tesis master dan disertasinya tentang Sayyid Quthub. Gadis pertama berasal dari desanya sendiri, yang kemudian menikah hanya tiga tahun setelah Sayyid Quthub pergi ke Kairo untuk belajar. Sayyid menangisi peristiwa itu.
Gadis kedua berasal dari Kairo. Untuk ukuran Mesir, gadis itu tidak termasuk cantik kata Sayyid. Tapi ada gelombang yang unik yang menyirat dari sorot matanya, katanya menjelaskan pesona sang kekasih. Tragedinya justru terjadi pada hari pertunangan. Sambil menangis gadis itu menceritakan bahwa Sayyid adalah orang kedua yang telah hadir dalam hatinya. Pengakuan itu meruntuhkan keangkuhan Sayyid, karena ia memimpikan seorang yang perawan fisiknya, perawan pula hatinya. Gadis itu hanya perawan pada fisiknya.
Sayyid Quthub tenggelam dalam penderitaan yang panjang. Akhirnya ia memutuskan hubungannya. Tapi itu membuatnya makin menderita. Ketika ia ingin rujuk, gadis itu justru menolaknya. Ada banyak puisi yang lahir dari penderitaan itu. Ia bahkan membukukan romansa itu dalam sebuah roman.
Kebesaran jiwa, yang lahir dari rasionalitas, realisme dan sangkaan baik kepada Allah, adalah keajaiban yang menciptakan keajaiban. Ketika kehidupan tidak cukup bermurah hati mewujudkan mimpi mereka, mereka manambahkan harapan kepada sumber segala harapan, Allah!
Bagitulah Sayid Quthub menyaksikan mimpinya hancur berkeping-keping, sembari berkata, Apakah kehidupan memang tidak menyediakan gadis impianku, atau perkawinan pada dasarnya tidak sesuai dengan kondisiku? setelah itu ia berlari meraih takdirnya, dipejara 15 tahun, menulis Fii Dzilalil Quran dan mati di tiang gantungan! Sendiri! Hanya sendiri!
(Tarbawi Edisi 53 th.4/Dzulhijjah 1423 H/20 Pebruari 2003-02-27.)
Penulis adalah Sekertaris Jenderal DPP PK-Sejahtera.
~ QAIS TIDAK AKAN PERNAH GILA ~
Andai Qais tahu tentang hakikat cinta yang benar, tentunya ia tak kan pernah gila dengan kesemuannya. Maka tak kan ada cerita si majnun dari negeri timur, yang digandrungi para pemuja cinta manusia. Dan disimbolkan sebagai cinta sejati. Menjeremuskan. Bagaimana mungkin hal sedemikian gila disebut cinta sejati?
Andai Romeo tahu tentang hakikat cinta yang benar, tentu ia tak kan pernah meneguk racun akhiri hidup. Maka tak kan pernah ada cerita romeo-juliet jadi legenda, yang tersohor di seluruh penjuru negeri. Dan lagi-lagi, disebut sebagai cinta sejati. Menjerumuskan. Bagaimana mungkin hal sedemikian grusa-grusu disebut cinta sejati?
Betapa banyak dari kita mengejar kesemuan saja, dalam hal apa saja. Nabi saw menyederhanakannya dengan tiga sebutan “harta, tahta, wanita (lelaki)”. Harta, tahta, dan wanita, adalah komponen kehidupan yang diciptakan oleh Allah swt sebagai pengiring hidup manusia. Bukan hal yang haram untuk dimiliki, karena memang begitulah Allah swt menetapkannya sebagai kesenangan hidup manusia. Namun, ia haruslah bersesuaian dengan aturan-aturanNya. Jika tidak, maka tunggulah kehancurannya. Sungguh, adzabNya amat pedih.
Qais, menderita oleh cintanya, pun tak jauh beda dengan Romeo. Kasihan… Namun, yang paling patut dikasihani adalah ribuan bahkan jutaan manusia yang berkiblat pada mereka berdua. Sebenarnya, hal baik apa yang ingin digali dari mereka? Tentang kesetiaan? Bukan, bukan begitu caranya setia. Itu namanya egois. Karena mereka tak lagi peduli pada yang lainnya. Tentang kepahlawanan? Pahlawan apa? Pahlawan cinta? Bukan, mereka bukan pahlawan cinta, tapi korban cinta.
Satu-satunya pelajaran berharga yang dapat dilihat dengan gemblang adalah, bahwa mereka telah gagal mengendalikan diri. Itulah penyebab semua petaka dan ketidaknyamanan hidup.
Qais, menderita oleh cintanya, pun tak jauh beda dengan Romeo. Ah… kalaupun ditelisik lebih dalam, bukan cinta penyebabnya, tapi mereka menderita oleh dirinya sendiri.
Qais tidak akan pernah gila, jika ia mampu mengendalikan diri. Romeo tidak akan pernah meneguk racun, jika ia bisa mengendalikan diri. Sementara mengendalikan diri hanya bisa dilakukan oleh mereka yang kuat, dan cinta adalah milik mereka yang kuat, karena hanya orang-orang yang kuatlah yang mampu mencinta. Karena mencinta berarti memberi, karena mencinta berarti menghidupkan, karena mencinta berarti menumbuhkan, karena mencinta berarti menjaga …***
Andai Romeo tahu tentang hakikat cinta yang benar, tentu ia tak kan pernah meneguk racun akhiri hidup. Maka tak kan pernah ada cerita romeo-juliet jadi legenda, yang tersohor di seluruh penjuru negeri. Dan lagi-lagi, disebut sebagai cinta sejati. Menjerumuskan. Bagaimana mungkin hal sedemikian grusa-grusu disebut cinta sejati?
Betapa banyak dari kita mengejar kesemuan saja, dalam hal apa saja. Nabi saw menyederhanakannya dengan tiga sebutan “harta, tahta, wanita (lelaki)”. Harta, tahta, dan wanita, adalah komponen kehidupan yang diciptakan oleh Allah swt sebagai pengiring hidup manusia. Bukan hal yang haram untuk dimiliki, karena memang begitulah Allah swt menetapkannya sebagai kesenangan hidup manusia. Namun, ia haruslah bersesuaian dengan aturan-aturanNya. Jika tidak, maka tunggulah kehancurannya. Sungguh, adzabNya amat pedih.
Qais, menderita oleh cintanya, pun tak jauh beda dengan Romeo. Kasihan… Namun, yang paling patut dikasihani adalah ribuan bahkan jutaan manusia yang berkiblat pada mereka berdua. Sebenarnya, hal baik apa yang ingin digali dari mereka? Tentang kesetiaan? Bukan, bukan begitu caranya setia. Itu namanya egois. Karena mereka tak lagi peduli pada yang lainnya. Tentang kepahlawanan? Pahlawan apa? Pahlawan cinta? Bukan, mereka bukan pahlawan cinta, tapi korban cinta.
Satu-satunya pelajaran berharga yang dapat dilihat dengan gemblang adalah, bahwa mereka telah gagal mengendalikan diri. Itulah penyebab semua petaka dan ketidaknyamanan hidup.
Qais, menderita oleh cintanya, pun tak jauh beda dengan Romeo. Ah… kalaupun ditelisik lebih dalam, bukan cinta penyebabnya, tapi mereka menderita oleh dirinya sendiri.
Qais tidak akan pernah gila, jika ia mampu mengendalikan diri. Romeo tidak akan pernah meneguk racun, jika ia bisa mengendalikan diri. Sementara mengendalikan diri hanya bisa dilakukan oleh mereka yang kuat, dan cinta adalah milik mereka yang kuat, karena hanya orang-orang yang kuatlah yang mampu mencinta. Karena mencinta berarti memberi, karena mencinta berarti menghidupkan, karena mencinta berarti menumbuhkan, karena mencinta berarti menjaga …***
~ JIWA YANG BERTANYA PADA HATI ~
Duhai hati..kelak jiwa ini akan dimintai pertanggungjawabannya pada Sang Pemilik sesungguhnya. Dan sebelum saat itu tiba, marilah kita berkomunikas dan jawablah dengan jujur. Maka izinkanlah jiwa ini bertanya padamu : sudahkah engkau menunjukkan pandangan penuh kasih sayang, kerinduan dan cinta hanya bagi suamimu? Bagaimana dengan keadaan suami dalam pandangan matamu, wahai hatiku?
Ayat berikut menjelaskan bahwa para bidadari itu sangat mencintai suami mereka. Bahkan mereka “menutup mata” kepada lelaki lain untuk selama-selamanya. Pandangan, hati, cinta, bahkan dirinya hanya ditujukan bagi suami mereka. Hal tersebut tidak mungkin dilakukan kecuali oleh orang yang hidup dengan penuh rasa cinta yang mendalam kepada Sang Suami, seperti kedalaman cinta Qais pada Laila. Karena cinta yang mendalam dapat menjadikan seseorang hanya melihat kepada orang yang ia cinta
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung..” (Qs. An-Nuur: 31)
Dan alangkah indahnya perkataan penyair,
“Segala peristiwa berawal dari pandangan mata
Jilatan apipun bermula dari setitik bara
Berapa banyak pandangan yang membelah hati
Laksana anak panah yang melesat dari tali”
Mata ibarat duta, sedangkan hati sebagai rajanya. Betapa banyak cinta itu bermula, hanya karena pandangan mata yang sungguh sangat menggoda yang lambat laun bergerak menjalar dan mengakar di dalam dada. Maka, jika kau biarkan matamu memandang liar kepada lelaki yang tiada halal bagimu, yakinkah engkau masih mampu mempertahankan sebentuk cinta dalam hati bagi suamimu?!
~ KIDUNG CINTA ~
Saat malam dipenuhi cahaya bintang
tatkala pagi akan menjelang
rasa kantuk kian ku tantang
sajadah panjang tlah ku bentang
mukenah nan suci kini ku sandang
Illahi Robby...
Inilah aq,hambaMU yang datang bertandang
ridhoMU q harap datang
menyirami jiwaq yg dilanda gersang
agar tak padat dosa cinta q yg kian berkembang
kidung cinta smakin kuat & terus q dendang
teruntuk hambaMU yg slalu terbayang...
Ya Latif...
kepadaMU lah q titipkan rasa sayang
teruntuk hambaMU yg tak dpt q pandang
teruntuk engkau, seseorang yang q sayang...
q cintai dirimu dlm diamq
q sayangi dirimu dlm diamq
q kasihi dirimu dlm diamq
karena dlm diamq terhimpun lantunan doa untukmu yg q titipkan kepada kekasih sejatiq Allahu Robby,
karena dlm diamq terangkai untaian doa keselamatanmu yg q semaikan di antara sujud2 malamq
karena didlm diamq q slalu memohon agar stiap doa yg q tasbihkan atasmu mustajab dan di ijabah oleh sang pemilik cinta haqiqi
Allahu Robbul izzati
aamiin ya Rabb,
Inilah aq,hambaMU yang datang bertandang
ridhoMU q harap datang
menyirami jiwaq yg dilanda gersang
agar tak padat dosa cinta q yg kian berkembang
kidung cinta smakin kuat & terus q dendang
teruntuk hambaMU yg slalu terbayang...
Ya Latif...
kepadaMU lah q titipkan rasa sayang
teruntuk hambaMU yg tak dpt q pandang
teruntuk engkau, seseorang yang q sayang...
q cintai dirimu dlm diamq
q sayangi dirimu dlm diamq
q kasihi dirimu dlm diamq
karena dlm diamq terhimpun lantunan doa untukmu yg q titipkan kepada kekasih sejatiq Allahu Robby,
karena dlm diamq terangkai untaian doa keselamatanmu yg q semaikan di antara sujud2 malamq
karena didlm diamq q slalu memohon agar stiap doa yg q tasbihkan atasmu mustajab dan di ijabah oleh sang pemilik cinta haqiqi
Allahu Robbul izzati
aamiin ya Rabb,
~ CARA TERBAIK MELUPAKAN SI DIA ~
Setelah putus cinta, kebanyakan wanita merasa kesulitan melupakan semua kenangan tentang mantan kekasih. Jika tak segera dilupakan, perasaan campur aduk antara kehilangan dan kekecewaan ketika patah hati, bisa membuat stres dan tersiksa.
Jadi, apa yang harus dilakukan untuk menyingkirkan bayangan mantan Anda? Dikutip dari She Knows, pertama-tama, mulailah dengan mau mengakui dan menerima perpisahan itu. Pelan-pelan, bangkit dan sadarilah bahwa putus cinta bukan berarti akhir dari perjalanan hidup Anda.
Ini caranya agar bisa kembali memegang kendali kehidupan Anda!.
- Kurangi memikirkan mantan
Hidup Anda tetap harus berjalan. Jangan biarkan bayangan mantan membuat kehidupan menjadi tidak produktif. Setiap hari, kurangi memikirkan dia. Jika tetap kesulitan melupakannya, libatkan diri Anda dengan berbagai aktivitas bersama teman-teman dekat atau keluarga. Sibukkanlah diri Anda dengan kegiatan baru.
- Putuskan kontak
Prosesnya sama seperti ketika memutuskan berhenti merokok. Jangan pernah tergoda lagi untuk menyentuh rokok. Cari aktivitas pengganti ketika menginginkannya lagi. Jadi, hapus nomor kontak dia dari daftar telepon Anda. Hapus identitas dia dari laman Facebook atau Twitter sehingga Anda tidak lagi melihatnya.
Kalahkan keinginan untuk menghubunginya lagi. Cari aktivitas lain ketika dorongan itu menguat, misalnya membaca majalah kesukaan, nonton film, mengisi buku teka-teki, atau jalan-jalan bersama teman. Pelan-pelan, Anda akan secara otomatis kehilangan dorongan untuk menghubungi dia kembali.
- Refleksi hubungan
Refleksikan perjalanan hubungan Anda selama ini. Tuliskan semua kekurangan dari hubungan Anda, kekecewaan terhadapnya yang membuat Anda menangis karena tersiksa. Kemudian, mungkin Anda akan menyadari bagaimana tidak lengkap dan tidak sehatnya hubungan selama ini.
Refleksi atas semua pengalaman yang telah merusak hubungan Anda, kelak akan menjadi bahan perbaikan di masa depan.
- Bersihkan kamar tidur
Sekarang, saatnya untuk membersihkan kamar Anda. Ciptakan suasana baru di sana. Misalnya, buang atau sembunyikan semua hadiah yang pernah diberikan mantan, termasuk foto Anda berdua.
Pernak-pernik yang pernah yang ditinggalkan mantan, jika sekarang tetap Anda biarkan nampak di kamar, bisa jadi ini akan selalu mengingatkan Anda padanya. Semprot kamar Anda dengan wewangian baru. Jadikan ruang pribadi Anda ini sebagai tempat yang benar-benar santai dan nikmatilah!
- Buatlah kata terakhir
Siapkan pulpen dan kertas. Tarik napas dalam-dalam sebanyak tiga kali, dan tulislah surat, yang intinya berisi ucapan selamat tinggal untuk mantan kekasih. Tuliskan semua yang Anda pikirkan tentang dia. Jangan peduli apakah tata bahasa Anda bagus atau tidak, yang penting tuangkan semua pikiran dan perasaan Anda di kertas itu.
Ketika sudah selesai menulis, bacalah. Tarik napas untuk mendapatkan kekuatan. Kemudian, hancurkan surat itu sambil membuang napas. Apa yang Anda lakukan ini mungkin terkesan tak berguna. Tapi sebenarnya cara ini mengandung kekuatan luar biasa untuk membantu melupakannya dan mendapatkan kembali keceriaan baru.
Kekuatan dalam surat ini terletak ketika Anda berani menuliskan isi hati Anda dan mengucapkan selamat tinggal kepada mantan.
- Nikmati kesendirian
Lakukan beberapa hal berikut, yang mungkin tidak pernah Anda lakukan saat masih pacaran. Menikmati es krim di tempat tidur, bepergian sendirian, menghabiskan sejumlah uang untuk membeli sepatu, dan sebagainya.
Bagian terpenting dari aktivitas ini bukanlah kegiatan apa yang Anda pilih untuk dilakukan. Tapi, lebih ke kebebasan untuk mendapatkan kembali kehidupan Anda, membuat diri utuh lagi dan fokus pada diri sendiri.
Ini caranya agar bisa kembali memegang kendali kehidupan Anda!.
- Kurangi memikirkan mantan
Hidup Anda tetap harus berjalan. Jangan biarkan bayangan mantan membuat kehidupan menjadi tidak produktif. Setiap hari, kurangi memikirkan dia. Jika tetap kesulitan melupakannya, libatkan diri Anda dengan berbagai aktivitas bersama teman-teman dekat atau keluarga. Sibukkanlah diri Anda dengan kegiatan baru.
- Putuskan kontak
Prosesnya sama seperti ketika memutuskan berhenti merokok. Jangan pernah tergoda lagi untuk menyentuh rokok. Cari aktivitas pengganti ketika menginginkannya lagi. Jadi, hapus nomor kontak dia dari daftar telepon Anda. Hapus identitas dia dari laman Facebook atau Twitter sehingga Anda tidak lagi melihatnya.
Kalahkan keinginan untuk menghubunginya lagi. Cari aktivitas lain ketika dorongan itu menguat, misalnya membaca majalah kesukaan, nonton film, mengisi buku teka-teki, atau jalan-jalan bersama teman. Pelan-pelan, Anda akan secara otomatis kehilangan dorongan untuk menghubungi dia kembali.
- Refleksi hubungan
Refleksikan perjalanan hubungan Anda selama ini. Tuliskan semua kekurangan dari hubungan Anda, kekecewaan terhadapnya yang membuat Anda menangis karena tersiksa. Kemudian, mungkin Anda akan menyadari bagaimana tidak lengkap dan tidak sehatnya hubungan selama ini.
Refleksi atas semua pengalaman yang telah merusak hubungan Anda, kelak akan menjadi bahan perbaikan di masa depan.
- Bersihkan kamar tidur
Sekarang, saatnya untuk membersihkan kamar Anda. Ciptakan suasana baru di sana. Misalnya, buang atau sembunyikan semua hadiah yang pernah diberikan mantan, termasuk foto Anda berdua.
Pernak-pernik yang pernah yang ditinggalkan mantan, jika sekarang tetap Anda biarkan nampak di kamar, bisa jadi ini akan selalu mengingatkan Anda padanya. Semprot kamar Anda dengan wewangian baru. Jadikan ruang pribadi Anda ini sebagai tempat yang benar-benar santai dan nikmatilah!
- Buatlah kata terakhir
Siapkan pulpen dan kertas. Tarik napas dalam-dalam sebanyak tiga kali, dan tulislah surat, yang intinya berisi ucapan selamat tinggal untuk mantan kekasih. Tuliskan semua yang Anda pikirkan tentang dia. Jangan peduli apakah tata bahasa Anda bagus atau tidak, yang penting tuangkan semua pikiran dan perasaan Anda di kertas itu.
Ketika sudah selesai menulis, bacalah. Tarik napas untuk mendapatkan kekuatan. Kemudian, hancurkan surat itu sambil membuang napas. Apa yang Anda lakukan ini mungkin terkesan tak berguna. Tapi sebenarnya cara ini mengandung kekuatan luar biasa untuk membantu melupakannya dan mendapatkan kembali keceriaan baru.
Kekuatan dalam surat ini terletak ketika Anda berani menuliskan isi hati Anda dan mengucapkan selamat tinggal kepada mantan.
- Nikmati kesendirian
Lakukan beberapa hal berikut, yang mungkin tidak pernah Anda lakukan saat masih pacaran. Menikmati es krim di tempat tidur, bepergian sendirian, menghabiskan sejumlah uang untuk membeli sepatu, dan sebagainya.
Bagian terpenting dari aktivitas ini bukanlah kegiatan apa yang Anda pilih untuk dilakukan. Tapi, lebih ke kebebasan untuk mendapatkan kembali kehidupan Anda, membuat diri utuh lagi dan fokus pada diri sendiri.
~ WAHAI YANG KU IMPIKAN, APA KABAR DIRIMU...? ~
Seuntai kalimat tanya tertoreh dihati,
wahai yg ku impikan apa kabarmu?
seraut wajah yang cerah tersenyum di hadapanku,
wahai yang ku nantikan kapan engkau kan datang lagi?
...
perasaan yg kemarin merajai lenaku
terasa begitu indah menyentuh qalbu
ku tau rasa yg demikian membuat hatiku renyuh
menggigil hati apabila tak bertemu melihat wajahmu
walaupun sejatinya ku tak pernah menatap rupamu
Sepanjang masa diriku tak pernah jatuh cinta
dan sulit tuk mencintai,tetapi kini kau datang,
tetapi tak tampak lagi.
Hanya dari kejauhan ku bisa menyapamu
ku tau walaupun sesungguhnya engkau tak akan pernah tau
Cintaku dalam heningnya malam dan diamnya lisan
tak sedikitpun meluluhkan ikhlasnya hati dan tulusnya cinta
kemanisan iman yang telah dapat kurasakan
mengalahkan segalanya wahai yang ku impikan,,
perasaan yg kemarin merajai lenaku
terasa begitu indah menyentuh qalbu
ku tau rasa yg demikian membuat hatiku renyuh
menggigil hati apabila tak bertemu melihat wajahmu
walaupun sejatinya ku tak pernah menatap rupamu
Dari kejauhan sudut hati berbisik lirih hanya DIA yang tau
Disepertiga malamNya dan setelah sujud kpdNya
tak pernah kulupakan berdoa selalu untukmu
wahai yang ku impikan...
Sepanjang masa diriku tak pernah jatuh cinta
dan sulit tuk mencintai,tetapi kini kau datang,
tetapi tak tampak lagi.
Hanya dari kejauhan ku bisa menyapamu
ku tau walaupun sesungguhnya engkau tak akan pernah tau
Cintaku dalam heningnya malam dan diamnya lisan
tak sedikitpun meluluhkan ikhlasnya hati dan tulusnya cinta
kemanisan iman yang telah dapat kurasakan
mengalahkan segalanya wahai yang ku impikan,,
~ HAKIKAT KEHIDUPAN ~
Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi beberapa jam lagi, bahkan beberapa detik ke depan. Waktu terus berlalu seiring perjalanan hidup seseorang menuju kematiannya. Bergantinya hari mendekatkannya pada saat yang telah ditetapkan itu. Kenyataan sesungguhnya keberadaan kita di dunia ini. Inilah kehidupan yang pendek dan menipu, di mana daya tarik duniawi tampak mempesona dan sangat menjanjikan. Namun kenyataannya sungguh berbeda....
HAKIKAT HIDUP DIDUNIA
Segala puji bagi Allah Ta’ala , kita memohon pertolongan hanya kepadaNya, shalawat serta salam selalu tercurah kepada nabi junjungan kita, nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam -yang tidak ada nabi setelahnya- juga kepada keluarga serta para sahabatnya sampai hari pembalasan.
Hakikat tercelanya dunia
Tidak kita pungkiri bahwa dunia diciptakan Allah Ta’ala tidak untuk hal yang sia-sia, bahkan merupakan tanda kebesaranNya. Wajib kita mengetahui, bahwa celaan terhadap dunia yang terdapat di dalam Al-qur’an dan As-sunnah, tidak ditujukan kepada zaman yang ada di dunia, yang berupa malam dan siang yang saling bergantian sampai hari kiamat, karena Allah Ta’ala menjadikan keduanya silih berganti sebagai pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran atau orang yang mau bersyukur. Celaan tersebut tidak juga tertuju kepada tempat dunia, yaitu bumi beserta isinya baik benda hidup, atau benda mati, yang Allah Ta’ala telah ciptakan semuanya untuk anak keturunan Adam ‘Alaihissalam sebagai hamparan dan tempat tinggal penghidupan mereka. karena itu semua termasuk nikmat Allah Ta’ala yang mengandung banyak manfaat bagi hamba-hambaNya, serta dengannya manusia bisa mengambil pelajaran dan petunjuk tentang ke-Esaan, kekuasaan dan keagungan penciptanya.
Namun, celaan itu tertuju kepada perbuatan manusia yang terjadi di dunia, karena perbuatan mereka tidak dilakukan dengan cara yang bisa menghasilkan kebajikan, bahkan hasilnya akan merugikan atau tidak bermanfaat bagi mereka. sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : “ketahuilah, bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan, bermegah-megahan diantara kalian, serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak (QS. Al-Hadid: 20)
Tidak ada yang kekal di dunia
Allah Ta’ala berfirman: Semua yang ada di bumi akan binasa (QS. Ar-Rahman: 26) itulah keadaan dunia, tidak sesuatupun didunia ini yang kekal, bahkan dunia sendiri akan hancur apabila hari Kiamat telah tegak. oleh karenanya apabila dunia ini dilihat dengan kaca mata ilmu syari’at akan semakin yakin bahwa kenikmatan yang ada didalamnya adalah ujian, kehidupan didalamnya hanyalah permainan dan senda gurau saja. dan penghuninya dalam keadaan takut, bimbang antara segala kenikmatannya yang akan segera sirna atau musibah yang akan menghampirinya atau kematian yang tak segan-segan menjemputnya. barangsiapa yang merasa cukup dan ridho dengan yang halal saja akan dihisab, dan yang terjerumus kepada keharaman akan menuai akibatnya, Allah Ta’ala berfirman: setiap yang bernyawa akan mati. dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukan kedalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS. ‘Ali-Imran: 185) yang merasa cukup dengan dunia saja adalah sebuah fitnah baginya, yang bangga dengannya adalah sebuah kesedihan, kemudian yang menggandrunginya adalah sebuah kehinaan.
Keadaan manusia di dunia
Di dunia ini manusia terbagi menjadi dua golongan. yang pertama, yaitu golongan orang-orang yang mengetahui hakikat dunia ini, bahwasannya dunia tidak lain hanyalah tempat singgah sementara yang akan cepat sirna, dan... mengetahui secara pasti bahwasanya dunia adalah sarana jalan menuju penghidupan yang kekal dan abadi, mereka merasa ridho dengan segala keadaan, hati mereka merasa tenang dengan agamanya, mereka itulah hamba-hamba Allah Ta’ala yang akan mendapatkan kemenangan disisiNya, dunia tidak memalingkan mereka dari melaksanakan ketaatan kepada Tuhannya, senantiasa memikirkan tempat kembali setelah akhir hayatnya, dan menyibukkan beramal untuk kampung akhiratnya. Mereka itu akan merasa tenang di kehidupan dunia dan akan mendapatkan kemenangan kelak di kehidupan akhirat, dan golongan yang kedua yaitu orang-orang yang bodoh yang buta matanya sehinggga tidak melihat hakikat dunia, tidak bisa menyingkap akibat buruk dari harta yang ia punya, hanya nampak perhiasan, kesenangan yang kemudian terfitnah olehnya, mereka merasa kekal, nyaman, tenteram tinggal di dalamnya sehingga lalai dari mengingat Allah Ta’ala. Sebagaimana yang telah di jelaskan dalam firmanNya: “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan dirinya sendiri. mereka itulah orang-orang yang fasik” (Al-Hasyr: 19) dan mereka itulah orang-orang yang Allah Ta’ala sebutkan dalam Al-Qur’an surat Yunus 7-8 yang Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan juga orang-orang yang melalaikan ayat kami. mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan”. tujuan mereka hanya bersenang-senang dengan kehidupan dunia dan meraih harta yang sebanyak-banyaknya, sebelum ajal menghampirinya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orng kafir itu bersenang-senang (didunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. dan neraka adalah tempat tinggal mereka”. (QS. Muhammad: 12)
Zuhudlah di dunia
Al-kisah ada seorang laki-laki datang kepada Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam ketika sampai dihadapan beliau laki-laki tersebut bertanya: wahai Rasululllah, tunjukan kepadaku suatu amalan, yang apabila aku amalkan Allah akan mencintaiku, demikian juga manusia akan mencintaiku. Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Zuhudlah di dunia, maka Allah pasti akan mencintaimu, dan zuhudlah terhadap sesuatu yang dimiliki orang lain, pasti manusia akan mencintaimu” (HR. Ibnu Majah dan yang lainnya dengan jalan hasan).
Para Ulama’ mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang sangat agung, yang mana didalamnya terkandung kaidah-kaidah Islam yang seorang muslim senantiasa berjalan diatasnya. sebuah amalan yang sangat mulia, apabila dikerjakan Allah Ta’ala akan mencintainya dan manusia juga akan mencintainya. Inilah hakikat kebaikan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Kemudian apakah amalan tersebut? amalan tersebut adalah zuhud, yaitu dengan meninggalkan perkara-perkara duniawi, bukan maksudnya meninggalkan apa-apa yang dibutuhkan dirinya dan keluarganya, seperti meninggalkan mencari rizki yang halal, karena ini adalah perkara yang dilarang. akan tetapi, yang dimaksud zuhud disini adalah meninggalkan semua perkara yang tidak dibutuhkannya didunia seperti harta yang berlebihan. maka seorang yang zuhud adalah orang yang senantiasa berhati-hati terhadap perkara yang merugikan dirinya baik dunia maupun akhirat.
Kezuhudan tumbuh dari keyakinan terhadap akhirat yang kekal dan abadi, yang dibandingkan dengan kehidupan dunia yang fana. jikalau manusia mau berfikir dengan akal sehatnya, tentu dia akan meyakini bahwa akhirat jauh lebih baik dibandingkan dunia dan seisinya.
Perkataan Ulama’ tentang zuhud
Yunus bin Maisarah -Rahimahullah- berkata: “Bukanlah zuhud terhadap dunia dengan mengharamkan yang halal, dan tidak juga juga menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah engkau lebih percaya pada apa yang ada di Tangan Allah Ta’ala dari apa yang engkau miliki, dan keadaanmu baik ketika tertimpa musibah ataupun tidak tertimpa musibah adalah sama, serta kamu bersikap sama terhadap orang yang memujimu maupun yang mencelamu dalam kebenaran”
Rabi’ah -Rakhimahullah- berkata: Inti dari zuhud adalah mengumpulkan sesuatu dengan cara yang haq dan meletakan pada tempatnya yang haq.
Ibnu mubarak -Rahimahullah- berkata: “Zuhud ada tiga sisi: pertama mengikhlaskan amal dan perkataan untuk Allah Ta’ala dengan tidak mengharap dunia sedikitpun dari amalan itu. yang kedua, meninggalkan hal-hal yang tidak baik dan mengerjakan hal-hal yang baik, dan yang ketiga, zuhud terhadap sesuatu yang halal, ini perkara yang tathawu’ (tidak wajib) dan ini tingkatan yang paling rendah.
Abu Sulaiman Ad-Darani -Rahimahullah- berkata: “zuhud adalah meninggalkan hal-hal yang menyibukkanmu dari Allah.
Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Zuhud terhadap dunia adalah pendek angan-angan (terhadap dunia) dan bukanlah zuhud terhadap dunia dengan memakan makanan yang kasar atau memakai mantel yang terbuka depannya.
Maksudnya adalah bahwa pendek angan-angan akan menyebabkan kecintaan untuk bertemu Allah Ta’ala dengan keluar dari dunia, sedang panjang angan-angan mengakibatkan senang tetap tinggal didunia, kemudian maksud perkataan Sufyan Ats-Tsauri juga bahwa kezuhudan tidaklah diukur dari hal-hal yang nampak saja, seperti seseorang yang kelihatan dekil, kotor karena tidak pernah mandi, atau seperti pengemis yang berjalan dengan membawa tongkatnya, serta berpakaian compang-camping, kumal karena tidak pernah ganti, atau karena sedemikian zuhudnya hingga tidak mau memakai pakaian lagi, ini semua tidak bisa dijadikan tolok ukur kezuhudan seseorang oleh sebab itu Abu Sulaiman -Rakhimahullah- berkata: “janganlah engkau memberi persaksian kepada seseorang bahwa dia adalah zuhud karena zuhud berada didalam hati manusia”.
Zuhud tidak juga diartikan miskin karena para sahabat Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam yang tidak diragukan lagi akan kezuhudannya, tidak semuanya miskin, Abu Sulaiman -Rahimahullah- berkata: Utsman bin ‘Affan dan Abdurrahman bin ‘Auf -Radhiallahu’anhuma- mereka berdua adalah sahabat yang kaya raya dan perbendaharaan Allah dibumi.
Dunia atau akhirat ?
Mengingat dunia bukanlah tempat singgah yang kekal dan abadi dan bukan juga tujuan utama orang beriman, maka keadaan orang mu’min tidak terlepas dari dua keadaan, yang pertama seperti orang asing yang tinggal diluar negeri, sehingga yang terpenting baginya adalah perbekalan untuk kembali ke negeri asalnya. adapun yang kedua seperti pengembara (musafir) yang tidak menetap, dirinya hanya istirahat ditengah-tengah perjalanan kemudian melanjutkan perjalanannya kembali. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabada: “Jadilah engkau didunia ini, seakan-akan orang asing atau pengembara (musafir)” (HR. Bukhari) kemudian dalam sabdanya yang lain: “apa peduliku terhadap dunia, perumpamaan diriku dengan dunia seperti halnya seorang pengendara yang berteduh dibawah pohon untuk istirahat kemudian meninggalkannya” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad tirmidzi berkata hadits hasan shahih). kemudian simaklah sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya: “Tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti salah seorang dari kalian yang memasukkan jarinya ke lautan, maka perhatikan seberapa (air) yang dia dapatkan”.
Wallahu'alam
Hakikat tercelanya dunia
Tidak kita pungkiri bahwa dunia diciptakan Allah Ta’ala tidak untuk hal yang sia-sia, bahkan merupakan tanda kebesaranNya. Wajib kita mengetahui, bahwa celaan terhadap dunia yang terdapat di dalam Al-qur’an dan As-sunnah, tidak ditujukan kepada zaman yang ada di dunia, yang berupa malam dan siang yang saling bergantian sampai hari kiamat, karena Allah Ta’ala menjadikan keduanya silih berganti sebagai pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran atau orang yang mau bersyukur. Celaan tersebut tidak juga tertuju kepada tempat dunia, yaitu bumi beserta isinya baik benda hidup, atau benda mati, yang Allah Ta’ala telah ciptakan semuanya untuk anak keturunan Adam ‘Alaihissalam sebagai hamparan dan tempat tinggal penghidupan mereka. karena itu semua termasuk nikmat Allah Ta’ala yang mengandung banyak manfaat bagi hamba-hambaNya, serta dengannya manusia bisa mengambil pelajaran dan petunjuk tentang ke-Esaan, kekuasaan dan keagungan penciptanya.
Namun, celaan itu tertuju kepada perbuatan manusia yang terjadi di dunia, karena perbuatan mereka tidak dilakukan dengan cara yang bisa menghasilkan kebajikan, bahkan hasilnya akan merugikan atau tidak bermanfaat bagi mereka. sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : “ketahuilah, bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan, bermegah-megahan diantara kalian, serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak (QS. Al-Hadid: 20)
Tidak ada yang kekal di dunia
Allah Ta’ala berfirman: Semua yang ada di bumi akan binasa (QS. Ar-Rahman: 26) itulah keadaan dunia, tidak sesuatupun didunia ini yang kekal, bahkan dunia sendiri akan hancur apabila hari Kiamat telah tegak. oleh karenanya apabila dunia ini dilihat dengan kaca mata ilmu syari’at akan semakin yakin bahwa kenikmatan yang ada didalamnya adalah ujian, kehidupan didalamnya hanyalah permainan dan senda gurau saja. dan penghuninya dalam keadaan takut, bimbang antara segala kenikmatannya yang akan segera sirna atau musibah yang akan menghampirinya atau kematian yang tak segan-segan menjemputnya. barangsiapa yang merasa cukup dan ridho dengan yang halal saja akan dihisab, dan yang terjerumus kepada keharaman akan menuai akibatnya, Allah Ta’ala berfirman: setiap yang bernyawa akan mati. dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukan kedalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS. ‘Ali-Imran: 185) yang merasa cukup dengan dunia saja adalah sebuah fitnah baginya, yang bangga dengannya adalah sebuah kesedihan, kemudian yang menggandrunginya adalah sebuah kehinaan.
Keadaan manusia di dunia
Di dunia ini manusia terbagi menjadi dua golongan. yang pertama, yaitu golongan orang-orang yang mengetahui hakikat dunia ini, bahwasannya dunia tidak lain hanyalah tempat singgah sementara yang akan cepat sirna, dan... mengetahui secara pasti bahwasanya dunia adalah sarana jalan menuju penghidupan yang kekal dan abadi, mereka merasa ridho dengan segala keadaan, hati mereka merasa tenang dengan agamanya, mereka itulah hamba-hamba Allah Ta’ala yang akan mendapatkan kemenangan disisiNya, dunia tidak memalingkan mereka dari melaksanakan ketaatan kepada Tuhannya, senantiasa memikirkan tempat kembali setelah akhir hayatnya, dan menyibukkan beramal untuk kampung akhiratnya. Mereka itu akan merasa tenang di kehidupan dunia dan akan mendapatkan kemenangan kelak di kehidupan akhirat, dan golongan yang kedua yaitu orang-orang yang bodoh yang buta matanya sehinggga tidak melihat hakikat dunia, tidak bisa menyingkap akibat buruk dari harta yang ia punya, hanya nampak perhiasan, kesenangan yang kemudian terfitnah olehnya, mereka merasa kekal, nyaman, tenteram tinggal di dalamnya sehingga lalai dari mengingat Allah Ta’ala. Sebagaimana yang telah di jelaskan dalam firmanNya: “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan dirinya sendiri. mereka itulah orang-orang yang fasik” (Al-Hasyr: 19) dan mereka itulah orang-orang yang Allah Ta’ala sebutkan dalam Al-Qur’an surat Yunus 7-8 yang Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan juga orang-orang yang melalaikan ayat kami. mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan”. tujuan mereka hanya bersenang-senang dengan kehidupan dunia dan meraih harta yang sebanyak-banyaknya, sebelum ajal menghampirinya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orng kafir itu bersenang-senang (didunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. dan neraka adalah tempat tinggal mereka”. (QS. Muhammad: 12)
Zuhudlah di dunia
Al-kisah ada seorang laki-laki datang kepada Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam ketika sampai dihadapan beliau laki-laki tersebut bertanya: wahai Rasululllah, tunjukan kepadaku suatu amalan, yang apabila aku amalkan Allah akan mencintaiku, demikian juga manusia akan mencintaiku. Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Zuhudlah di dunia, maka Allah pasti akan mencintaimu, dan zuhudlah terhadap sesuatu yang dimiliki orang lain, pasti manusia akan mencintaimu” (HR. Ibnu Majah dan yang lainnya dengan jalan hasan).
Para Ulama’ mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang sangat agung, yang mana didalamnya terkandung kaidah-kaidah Islam yang seorang muslim senantiasa berjalan diatasnya. sebuah amalan yang sangat mulia, apabila dikerjakan Allah Ta’ala akan mencintainya dan manusia juga akan mencintainya. Inilah hakikat kebaikan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Kemudian apakah amalan tersebut? amalan tersebut adalah zuhud, yaitu dengan meninggalkan perkara-perkara duniawi, bukan maksudnya meninggalkan apa-apa yang dibutuhkan dirinya dan keluarganya, seperti meninggalkan mencari rizki yang halal, karena ini adalah perkara yang dilarang. akan tetapi, yang dimaksud zuhud disini adalah meninggalkan semua perkara yang tidak dibutuhkannya didunia seperti harta yang berlebihan. maka seorang yang zuhud adalah orang yang senantiasa berhati-hati terhadap perkara yang merugikan dirinya baik dunia maupun akhirat.
Kezuhudan tumbuh dari keyakinan terhadap akhirat yang kekal dan abadi, yang dibandingkan dengan kehidupan dunia yang fana. jikalau manusia mau berfikir dengan akal sehatnya, tentu dia akan meyakini bahwa akhirat jauh lebih baik dibandingkan dunia dan seisinya.
Perkataan Ulama’ tentang zuhud
Yunus bin Maisarah -Rahimahullah- berkata: “Bukanlah zuhud terhadap dunia dengan mengharamkan yang halal, dan tidak juga juga menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah engkau lebih percaya pada apa yang ada di Tangan Allah Ta’ala dari apa yang engkau miliki, dan keadaanmu baik ketika tertimpa musibah ataupun tidak tertimpa musibah adalah sama, serta kamu bersikap sama terhadap orang yang memujimu maupun yang mencelamu dalam kebenaran”
Rabi’ah -Rakhimahullah- berkata: Inti dari zuhud adalah mengumpulkan sesuatu dengan cara yang haq dan meletakan pada tempatnya yang haq.
Ibnu mubarak -Rahimahullah- berkata: “Zuhud ada tiga sisi: pertama mengikhlaskan amal dan perkataan untuk Allah Ta’ala dengan tidak mengharap dunia sedikitpun dari amalan itu. yang kedua, meninggalkan hal-hal yang tidak baik dan mengerjakan hal-hal yang baik, dan yang ketiga, zuhud terhadap sesuatu yang halal, ini perkara yang tathawu’ (tidak wajib) dan ini tingkatan yang paling rendah.
Abu Sulaiman Ad-Darani -Rahimahullah- berkata: “zuhud adalah meninggalkan hal-hal yang menyibukkanmu dari Allah.
Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Zuhud terhadap dunia adalah pendek angan-angan (terhadap dunia) dan bukanlah zuhud terhadap dunia dengan memakan makanan yang kasar atau memakai mantel yang terbuka depannya.
Maksudnya adalah bahwa pendek angan-angan akan menyebabkan kecintaan untuk bertemu Allah Ta’ala dengan keluar dari dunia, sedang panjang angan-angan mengakibatkan senang tetap tinggal didunia, kemudian maksud perkataan Sufyan Ats-Tsauri juga bahwa kezuhudan tidaklah diukur dari hal-hal yang nampak saja, seperti seseorang yang kelihatan dekil, kotor karena tidak pernah mandi, atau seperti pengemis yang berjalan dengan membawa tongkatnya, serta berpakaian compang-camping, kumal karena tidak pernah ganti, atau karena sedemikian zuhudnya hingga tidak mau memakai pakaian lagi, ini semua tidak bisa dijadikan tolok ukur kezuhudan seseorang oleh sebab itu Abu Sulaiman -Rakhimahullah- berkata: “janganlah engkau memberi persaksian kepada seseorang bahwa dia adalah zuhud karena zuhud berada didalam hati manusia”.
Zuhud tidak juga diartikan miskin karena para sahabat Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam yang tidak diragukan lagi akan kezuhudannya, tidak semuanya miskin, Abu Sulaiman -Rahimahullah- berkata: Utsman bin ‘Affan dan Abdurrahman bin ‘Auf -Radhiallahu’anhuma- mereka berdua adalah sahabat yang kaya raya dan perbendaharaan Allah dibumi.
Dunia atau akhirat ?
Mengingat dunia bukanlah tempat singgah yang kekal dan abadi dan bukan juga tujuan utama orang beriman, maka keadaan orang mu’min tidak terlepas dari dua keadaan, yang pertama seperti orang asing yang tinggal diluar negeri, sehingga yang terpenting baginya adalah perbekalan untuk kembali ke negeri asalnya. adapun yang kedua seperti pengembara (musafir) yang tidak menetap, dirinya hanya istirahat ditengah-tengah perjalanan kemudian melanjutkan perjalanannya kembali. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabada: “Jadilah engkau didunia ini, seakan-akan orang asing atau pengembara (musafir)” (HR. Bukhari) kemudian dalam sabdanya yang lain: “apa peduliku terhadap dunia, perumpamaan diriku dengan dunia seperti halnya seorang pengendara yang berteduh dibawah pohon untuk istirahat kemudian meninggalkannya” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad tirmidzi berkata hadits hasan shahih). kemudian simaklah sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya: “Tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti salah seorang dari kalian yang memasukkan jarinya ke lautan, maka perhatikan seberapa (air) yang dia dapatkan”.
Wallahu'alam
Langganan:
Postingan (Atom)